Occam's Razor and Alexiou Principle - Part 1 (Theory)









Analogy : 

      Sebuah benda dilempar ke atas akan jatuh kebawah dan mengarah kepusat bumi karena adanya gravitasi di bumi. Sehingga kita tidak memerlukan penjelasan lainnya seperti benda itu jatuh mungkin selain dari adanya gravitasi bumi, juga adanya bantuan setan tidak terlihat yang menarik benda tersebut kembali ke bawah. Sehingga asumsi lain, diluar adanya gravitasi bumi pada teori occam razor akan dihilangkan dan tidak digunakan. 

Ciri - Ciri Pengaplikasian Occam Razor :

Misal, terdapat beberapa Asumsi atau Penjelasan untuk menarik kesimpulan terhadap sebuah kasus : 

  • Asumsi A
  • Asumsi B
  • Asumsi C
Asumsi paling sederhana mungkin menjadi jawaban yang memiliki kemungkinan paling besar untuk dipilih. Tetapi bukan berarti asumsi yang paling singkat yang akan selalu dipilih. Sehingga Occam's Razor sebenarnya bertujuan untuk menyingkirkan segala komplikasi yang tidak diperlukan yang akan membuat penjelasan menjadi lebih sederhana.



Terdapat 2 asumsi dalam pikiran anda  :


  1. Bahwa ada orang lain masuk ke rumah anda, dan memindahkannya dengan tujuan iseng.
  2. Menganggap kucing anda sendiri melakukannya, hal itu diperkuat karena pada saat anda menaruh kembali tempat makanan kucing itu ditempatnya semula, kucing anda menjilati tempat makanan tersebut hingga bergeser jauh.
Dua penjelasan diatas tampak sangat mungkin terjadi, tetapi manakah yang kira-kira yang akan dipilih jika menggunakan pendekatan Occam's Razor ?

Kita lihat asumsi 1 , jika dilihat dari motivasi dari pelaku yakni iseng dan cara pelaku untuk masuk kerumah anda dengan tanpa meninggalkan jejak sedikitpun yang di temui, maka tidak ada bukti yang menggiring asumsi tersebut benar adanya. Sehingga asumsi kedua lebih masuk akal dan akan dipilih.

Cara Pengaplikasian Occam's Razor

Untuk menerapkan Occam's Razor ini, maka hal yang dilakukan yaitu ;

Tentukan berapa banyak penjelasan yang diperlukan untuk setiap asumsi yang ada, asumsi yang paling kuat dan yang dipilih, harus memiliki bukti yang kuat juga.

-----------------------------------------

Secara garis besar, prinsip ini diuraikan berdasarkan 4 tahap analisis bukti dengan mengetahui :







         Setiap kasus pasti akan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh penyidik dalam memecahkan kasus itu sendiri. Selain itu, merumuskan pertanyaan juga penting dilakukan sebelum penyelidikan untuk menghindari adanya mis-conception dari klien / korban / keluarga korban / dan lainnya yang terkait dengan kasus, sehingga apa yang diinginkan klien untuk didapatkan dari penyelidikan dapat terjawab oleh penyidik. Merumuskan pertanyaan untuk memecahkan kasus juga dilakukan agar penyidik sudah mengetahui dengan “clear” apa yang harus dilakukan dalam memecahkan kasus, agar pada saat melakukan penyelidikan, penyidik dapat menghemat waktu, tidak bingung apa yang harus dilakukan, dan dapat bekerja secara sistematis.



         Berdasarkan dari rumusan pertanyaan apa yang anda coba jawab untuk memecahkan kasus, tentunya untuk menjawab hal itu, anda perlu mengetahui data apa sih sebenarnya yang anda butuhkan untuk menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut. Misalnya, siapa yang bersama korban x pada saat berada di lokasi kejadian (misalnya lokasi kejadian di sebuah kelas di suatu sekolah). 

        Maka penyidik perlu mengetahui sekiranya sumber data apa saja yang dapat dimanfaatkan dan tercatat/terekam/tersimpan di lokasi tersebut ? Ternyata di lokasi ada cctv yang merekam kejadian, ternyata di lokasi ada catatan absen kelas untuk mengetahui siapa saja yang hadir pada hari itu, ada saksi mata seperti teman sebangku korban, guru dan lainnya. 



      Setelah mengetahui kemungkinan data-data apa saja yang dapat menjawab pertanyaan yang anda ingin pecahkan di kasus tersebut, maka pertanyaan selanjutnya Bagaimana anda meng-ekstrak data tersebut ? ini penting, agar pada saat ditanyakan oleh majelis hakim di pengadilan, ada catatan lengkap bagaimana anda meng-ekstrak data tersebut sehingga integrita dari data yang anda dapatkan tetap terjaga dan diakui di pengadilan.



          Dari data yang telah didapatkan, kemudian dilakukan analisis terhadap data tersebut untuk mengetahui apa yang didapatkan dan menjadi point of view yang terkait kasus tersebut ? Misalnya dari kasus disekolah yang saya contohkan sebelumnya, ternyata setelah melihat data cctv, kejadian terekam di menit xx : xx sampai xx : xx dan pelakunya terlihat jelas di file tersebut. Kemudian dari foto pelaku di cocokkan berdasarkan kesaksian saksi mata di lokasi. Akhirnya dari data tersebut diketahui siapa pelakunya.

No comments

Powered by Blogger.